Selasa, 20 April 2010

komposit nano dan hibrid : kelebihan dan kelemahannya

Di pasaran banyak ditemui type komposit yang hybrid maupun nano,
nano filler komposit biasanya harganya lebih mahal dibanding dengan hybrid dan di claimed mempunyai banyak keunggulan, tetapi tidak sepenuhnya hal tersebut benar, berikut ini tentang fakta seputar komposit tipe micro hybrid dan nano filler kelebihan dan kelemahannya :




contoh komposit type hybrid adalah SOLARE dari GC
( gambar kiri, warna kuning )



sedangkan contoh dari komposite type nano adalah komposite Z-350 dari 3M ( gambar kanan, warna biru )






type komposite nanofiller sangat bagus estetiknya oleh karena mempunyai partikel yang lebih halus dibanding dengan type microhybrid.

komposite; baik yang nanofiller maupun yang hybrid juga mempunyai kecenderungan untuk berubah warna, terutama bila pasien mempunyai kebiasaan minum minuman yang berwarna; sirup atau kopi atau minuman lainnya.

Sifat perubahan warna ini karena kemampuan komposit untuk menyerap cairan.

Cairan yang terabsorbsi ini ini akan masuk diantara matrix sehingga menyebabkan perubahan struktur resin yang diikuti dengan perubahan fisiknya.

Dalam penelitian disebutkan bahwa perubahan ini disebabkan oleh kopi, teh, anggur merah, jus anggur dan minyak sayur.

Resin komposit jenis nano filler lebih banyak mengalami perubahan warna dibanding dengan type mikrohybrid.

Hal ini disebabkan nano filler mempunyai partikel yang lebih kecil sehingga mempunyai interaksi kelistrikan yang lebih besar dibanding dengan komposit type microhybrid.

Juga dengan ukuran partikel yang lebih kecil ini, nano filler mempunyai resapan yang lebih banyak dibanding dengan microhybrid.

saran : agar pasien dengan komposit type nano lebih mengatur frekwensi minum kopi/ minum berwarna lainnya.



ooOOoo



bahan diambil dari :
prosiding, temu ilmiah Nasional Ikatan Konservasi Gigi Indonesia, JW mariott hotel surabaya, 5-7 maret 2010





4 komentar:

Anonim mengatakan...

Dear Drg. Dondy,

Terus terang saya tidak sependapat pada beberapa dari tulisan anda di atas. Tapi ya berbeda pendapat kan biasa saja.

Dokter harus tahu, mengapa ada nano-filler, nano-cluster, microhybrid, macrohybrid dan sebagainya.
Semuanya berbicara mengenai filler.

Apakah filler itu?
Composite terdiri dari resin dan filler. Anggaplah ilustrasinya ialah campuran semen dan batu, dimana resin sebagai semen dan filler sebagai batunya. Filler menentukan kekuatan dari suatu resin composite.

Kenapa ada beberapa macam filler?
Resin mengalami penyusutan volume saat terjadi polimerisasi (shrinkage) karena terjadi penggabungan rantai-rantai monomer.
Filler sebagai bahan pengisi tidak demikian, sehingga semakin tinggi persentase filler dibanding resin, maka tingkat shrinkage dari composite itu lebih rendah.

Makrofiller memiliki partikel filler terbesar, sehingga mampu memberikan kekuatan yang lebih tinggi pada composite (misalnya pada composite posterior), namun polishability nya jadi jelek, akibatnya estetik jadi kurang baik dan lebih kasar sehingga lebih menyerap warna dan mudah berubah warna.

Microfiller memiliki partikel micron, estetiknya lebih baik tapi kekuatan jadi lebih kurang.

Akhirnya dikembangkan microhybrid yang menggabungkan antara macro dan micro. Contohnya mungkin solare, 3M Z250, Polofil Supra (VOCO) dsb.

Meskipun ada microhybrid, ternyata rasio filler dan resin masih cukup tinggi (sekitar 70%) yang mengakibatkan shrinkage waktu polimerisasi cukup tinggi.

Jalan lain ialah dengan menggunakan partikel berukuran nano yang sanggup mengisi celah di antara partikel micro-micro tadi. Dengan demikian rasio filler dan resin menjadi lebih besar, shrinkage lebih kecil, kekuatan lebih tinggi, polishability lebih tinggi, estetik lebih tinggi.

Itulah mengapa ada partikel Nano-filler di pasaran.

Ada lagi yang bernama nano-cluster.
Pada intinya partikel nano dibuat dari memperkecil partikel micro. Kemudian harus dibuat agar partikel nano tidak menggumpal satu sama lain. Apabila terjadi penggumpalan, maka disebut nano-cluster, yang sifatnya sama seperti micro-filler.

Contoh dari nano filler composite ialah Grandio dari VOCO (rasio filler 87%).

Mengenai nano filler lebih mudah berubah warna, saya sangat tidak setuju, sebab meskipun partikel nya nano, tidak ada partikel yang terlepas dari composite karena telah terikat dengan resin.

Well... ini cuma opini saya.
Thanks

Dondy Setyawan,drg. mengatakan...

terima kasih urun rembugnya, materi diatas saya sadur dari prosiding timnas ikorgi di jw mariott hotel surabaya 5-7 maret.

iv mengatakan...

DOk saya salah satu mahasiswi kedokteran gigi yang ingin mengajukan skiripsi..
artikel dokter ini membuat saya ingin mengajukan judul skripsi saya,,,
boleh tidak saya minta reverensi buat skripsi saya,,,
jika boleh,, dokter bisa menghubungi saya di iiv_dutucu@yahoo.co.id


maap ya dok sebelumnya,,
makasih,,^^v

Dondy Setyawan,drg. mengatakan...

iv; saya praktisi spesialis periodonsia, materi yang and atanyakan itu masuk ke spesialis konservasi gigi, kalau anda punya kenalan spesialis tersbut , spertinya mereka lebih berkompeten menjawab permasalahan anda,..thanks u...