Selasa, 30 Juni 2009

sertifikasi kompetensi untuk dokter gigi/drg Spesialis


  • Kebijakan baru dari PB PDGi telah mensyaratkan agar para dokter gigi/ drg spesialis mewajibkan untuk melakukan uji kompetensi yang harus dilakukan guna mendapatkan STR untuk keperluan perpanjangan Surat Ijin Praktek Dokter gigi, tentang keputusan ini selengkapnya bisa dilihat disini, file yang berbentuk Power point ini saya upload dari pertemuan RAKOR PB PDGI dijakarta yang dilakukan baru baru ini.
  • Silahkan di download semoga memberi pencerahan untuk adik adik dokter gigi yang baru lulus.

Selasa, 23 Juni 2009

hasil pertemuan Upaya kesehatan gigi masyarakat, resort herritage hotel surabaya, 22-23 juni 2009


berikut ini hasil pertemuan untuk tenaga dokter gigi puskesmas di resort herritage hotel surabaya, 22-23 juni 2009

  • Standart operational prosedur pemeriksaan jaringan periodontal , klik disini
  • Penanganan shock anafilaktoid , klik disini
  • Format laporan gigi dan mulut propinsi, klik disini
  • Standart pemeriksaan poli bedah mulut di RSUD dr Sutomo, klik disini
  • Penyakit pada gingiva, klik disini
  • Penyakit periodontal, klik disini
  • Terapi pada penyakit gingiva dan periodontal, klik disini
  • Standart operating procedure ( SOP )poli gigi di puskesmas, klik disini
  • SOP konservasi gigi di puskesmas, klik disini
  • Format laporan gigi dan mulut puskesmas terbaru 2009, klik disini

Kamis, 11 Juni 2009

Study kasus : infeksi virus herpes simplek primer


  • Seorang wanita berusia 21 tahun mengeluhkan adanya kesulitan membuka mulut yang parah (severe dysphagia)
  • Panas badan tinggi sampai 38o C
  • terdapat submandibular lymphadenopathy hampir satu minggu
  • Clinical examination menunjukkan gingiva yang membengkak,kemerahan dan terasa nyeri pada palpasi atau perabaan.
  • adanya ulserasi pada lidah dan tertutup dengan pseudomembran








satu minggu setelah dilakukan perawatan, lesi mulut nampak menyembuh, tetapi beberapa vesicle yang nampak juga terlihat di bagian lain tubuh, di jari tangan







Dua bulan kemudian pasien mengeluhkan adanya vesikel di lidah













kemudian, semnggu setelahnya, pacar si gadis, juga mengalami ginggiva yang bengkak, sakit, kemerahan









dan mengalami multiple vesicles pada lidah dan pada bibir bawah juga demam yang ringan.











Pertanyaan :
apakah differential diagnosa kasus diatas ?



link sini

Selasa, 09 Juni 2009

penyakit pada gusi karena stress, ANUG




ANUG

  • merupakan radang gusi/ginggivitis yang unik, karena faktor pemicunya salah satunya adalah stress.
  • Menyerang jaringan periodontal
  • kepanjangan dari acute necrotizing ulceratif ginggivitis
  • Biasanya Menyerang usia 15-35 tahun
  • pertama kali terjadi pada tentara di perang dunia satu
  • nama lain adalah : acute membranous gingivitis, fusospirillary gingivitis, fusospirillosis fusospirochetal gingivitis, necrotizing gingivitis, phagedenic gingivitis , ulcerative gingivitis, Vincent’s gingivitis, Vincent’s infection dan Vincent’s stomatitis.
  • ANUG disebabkan oleh stress, merokok, oral higiene dan nutrisi yang buruk.
Tanda tanda pada gusi adalah :
  1. infeksi dengan rasa sakit yang progresif,
  2. terdapat borok/ulserasi,
  3. pembengkakan,
  4. Terlepasnya jaringan mati dari gingiva/gusi dan dari tenggorokan
  5. gusi sensitif dan sakit terhadap segala jenis perabaan/tekanan
  6. terbentuk ulser dengan bentukan kawah ( crater like )
  7. halitosis ( nafas berbau )
  8. kerusakan jaringan periodontal

Mulut mempunyai keseimbangan flora normal yang terdapat didalamnya dengan berbagai macam dan jenisnya.

ANUG terjadi bila terdapat bakteri yang berlebih dan berjumlah tidak biasanya yang diakibatkan oleh infeksi pada gusi.

Bakteri yang ada mengeluarkan racun dan mengiritasi gusi yang akan memberikan infeksi lebih lanjut.

Penanganan

  • oral higiene dan nutrisi ditingkatkan
  • berhenti kebiasaan buruk yaitu merokok
  • mengatur pola stress
  • hindari makanan yang merangsang ( bila sudah terkena )
  • perio surgeri, antibiotika,root planning,curettage
..


oooOOOooo

Review / arahan pertanyaan :
  1. Apa penyebab gingivitis secara umum ?
  2. Kenapa ANUG merupakan gingivitis yang unik ?
  3. Kenapa kelainan ini timbul pertama kali pada waktu perang dunia pertama ?
  4. Bagaimana mekanisme stress memicu terjadinya ANUG ?
  5. Bagaimana penampakan klinis dari ANUG yangmembuat beda dengan gingivitis lainnya ?
  6. Bagaimana penanganannya secara periodontik ? jabarkan.
  7. Tips mencegah type ginggivitis ini bagaimana ?

.


Sabtu, 06 Juni 2009

pengaruh stress terhadap kesehatan gigi dan mulut


Orang amerika sekarang dihadapkan dengan kejadian yang kurang beruntung yang mendera perekonomiannya.

Study yang dilakukan oleh the American Psychological Association menemukan bahwa 80 percent orang amerika mengalami goncangan ini dan menyebabkan mereka stress dan jatuh dalam keterpurukan.

Keadaan ini juga bisa mengakibatkan gangguan pada kesehatan umum;tekanan darah tinggi, melemahkanya

daya tahan tubuh ( imune system ); dan hal ini juga bisa mempengaruhi kesehatan jaringan periodontal ( tentang jaringan periodontal bisa di klik disini ).

Bila keadaan ini dibiarkan bisa mengakibatkan keadaan yang serius dengan hilangnya atau goyangnya gigi secara spontan.


Menurut David Cochran, DDS, PhD, President dari the American Academy of Periodontology dan Chair of the Department of Periodontics pada the University of Texas Health Science Center di San Antonio, stress bisa memicu seseorang untuk lebih banyak melakukan kebiasaan2 yang merugikan rongga mulut, seperti penggunaan tembakau ( tentang efek dari penggunaan tembakau pada kesehatan gigi dan mulut bisa klik disini ) dan bahkan mungkin pula mereka mengabaikan kesehatan rongga mulutnya.

Gaya hidup yang seperti inilah yang memicu seseorang untuk menciptakan kelainan pada jaringan periodon
talnya, juga keadaan ini bisa melanjut menuju komplikasi penyakit yang lainnya; seperti diabetes dan penyakit jantung.

suatu study yang diadakan di bulan February 2009 pada Journal of Periodontology (JOP) menyatakan bahwa 56% partisipan telah melalaikan sikat gigi dan pemeliharaan rongga mulut lainnya.

Hormon kortisol ( tentang hormon ini silahkan klik disini ) dituding memainkan peranan yang penting dalam menjembatani antara stress dan penyakit gusi ini.

Stress yang kronis bisa menciptakan level kortisol yang lebih tinggi .

Penelitian terbaru juga menyatakan bahwa jumlah kortisol yang meninggi pada aliran darah memicu keadaan yang lebih merusak pada penyakit periodontal.

Oke? jangan suka stress yah,,...kalo suka stress gabung saja di facebook saya..dijamin gak stress......hehe... ok see u guys ...!!!



Kamis, 04 Juni 2009

cerita renungan untuk yang sudah menikah


Pada hari pernikahanku, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yang cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami.

Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yang sangat bahagia. Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu.

Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai di rumah juga pada waktu yang bersamaan.

Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidakkusangka-sangka.

Lyn hadir dalam kehidupanku. Waktu itu adalah hari yang cerah. Aku berdiri di balkon dengan Lyn yang sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang kubelikan untuknya.

Lyn berkata, "Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis." Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah, istriku pernah berkata, "Pria sepertimu, begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis."

Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalau aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Lyn dan berkata, "Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, OK? Aku ada sedikit urusan di kantor."

Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun, aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun kujelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya, ia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer, membayangkan tubuh Lyn. Ini adalah hiburan bagiku.

Suatu hari aku berbicara sambil bercanda, "Seandainya kita bercerai, apa yang akan kau lakukan? "

Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh darinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius.

Ketika istriku mengunjungi kantorku, Lyn baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia. Ia kelihatan sedikit kecurigaan. Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.

Sekali lagi, Lyn berkata padaku," He Bob, ceraikan ia, OK? Lalu kita akan hidup bersama." Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi.

Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, kupegang tangannya, "Ada sesuatu yang harus kukatakan." Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalau aku terus berpikir.

"Aku ingin bercerai", kuungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi ia bertanya secara lembut, "Kenapa?" "Aku serius."

Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku, "Kamu bukan laki-laki!".

Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yang telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Lyn.

Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surat perceraian dimana

istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian.. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah kuucapkan.

Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi.

Pada larut malam, aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku

terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali.

Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya. Ia tidak menginginkan apapun dariku, tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya. Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikkan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.

Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya, "Bob, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?"

Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku. Aku

mengangguk dan mengiyakan. "Kamu membopongku di lenganmu", katanya, "Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku sampai pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu."

Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah

yang telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.

Aku memberitahukan Lyn soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh. Kata-katanya membuatku merasa tidak enak.

Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku membopongnya di hari pertama, kami kelihatan salah tingkah.

Anak kami menepuk punggung kami, "Wah, papa membopong mama, mesra sekali"

Kata-katanya membuatku merasa sakit.. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu

ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut, "Mari kita mulai hari ini, jangan memberitahukan pada anak kita." Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang. Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku, kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi di bajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya. Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "Kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana.."

Hari keempat, ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami masih mesra

seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku. Bayangan Lyn menjadi samar.

Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak, dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat.

Aku tidak memberitahu Lyn tentang ini. Aku merasa begitu ringan membopongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya, "Kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang."

Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar.

Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok. Lalu ia melihat, "Semua pakaianku kebesaran".

Aku tersenyum.Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi, aku merasakan perasaan sakit.

Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut. "Pa, sudah waktunya membopong mama keluar."

Baginya, melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yang

penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir.

Aku menyangga ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk

ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyangga badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.

Pada hari terakhir, ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, "Sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua". Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".

Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga.

Lyn membuka pintu. Aku berkata padanya," Maaf Lyn, Aku tidak ingin bercerai.

Aku serius". Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku. "Kamu tidak demam".

Kutepiskan tangannya dari dahiku, "Maaf, Lyn, Aku cuma bisa bilang maaf padamu, Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan, bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu."

Dia tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, kupesan sebuah buket bunga kesayangan istriku.

Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum dan menulis, "Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua...


kutipan cerita menarik ini diambil dari: sini