Minggu, 03 Januari 2010

untuk dokter gigi : anestesia yang tidak jalan




Sering kali kita, sebagai dokter gigi terutama anda yang berkecimpung dilapangan , menjumpai beberapa hal yang berhubungan dengan anestesia yang tidak jalan, berikut ulasannya :

  • Gigi dalam keadaan inflamasi.Hal yang tidak boleh dan sangat mutlak dilarang, dan ini tentu teman sejawat tahu semua, adalah melakukan anestesia dalam keadaan gigi ter infeksi merupakan kontraindikasi. Seperti kita ketahui bersama bila gigi masih dalam keadaan inflamasi, maka jaringan sekelilingi akan mempunyai nilai ambang nyeri yang tinggi, oleh karena eksudat cairan yang meradang dan produk2 toksin dari bakteri, sehingga hal ini akan bisa menyebabkan injeksi anestesia tidak akan pernah efektif. Pemecahannya adalah terapi dulu dengan medikamen tunggu sampai keradangan mereda.Penulis mempunyai pengalaman bahwa sebaiknya tunggu sampai sekitar dua hari setelah terapi obat selesai, oleh karena bila langsung dilakukan pencabutan sesaat setelah obat habis, ada pengaruh sisa obat yang masih ada didalam darah terhadap injeksi anestesia yang diberikan.
  • Gigi tidak terinflamasi tapi anestesia tidak jalan. Hal ini terdapat beberapa kemungkinan yaitu : terlalu kompak atau padatnya tulang alveolar dimana gigi tersebut akan dilakukan ekstraksi. Hal ini terjadi oleh karena tidak terdapat porositas yang cukup pada tulang elveolaris tersebut, sehingga deponir larutan injeksi terutama infiltasi tidak akan bisa mencapai daerah target. Hal ini bisa sejawat atasi dengan injeksi secara perisementum,(antara radix dan tulang alveolaris) dengan menggunakan CITOJECT tentu saja.

  • Gigi teranestesi sebagian : hal ini bisa saja terjadi bila sebagian keradangan masih ada. Pengalaman penulis biasanya kejadian ini terjadi bila gigi di bein tapi masih sakit, padahal dengan luksasi tidak memberikan rasa sakit. Penanganan hal ini sama dengan point diatas, lakukan injeksi dengan citoject pada perisementum, atau didaerah bi/trifurkasi ( setelah dilakukan prosedur open methode )
  • Penanganan yang ideal dari hal yang tersebut diatas adalah memberikan antibiotika profilaksis sehari sebelum dilakukan ekstraksi, dan dilanjutkan pemberian antibitika setelah dilakukan pencabutan gigi ( bila pasien setuju dengan anjuran anda ). Pemberian antibiotika profilaksis jangan diberikan bersamaan dengan analgetika, karena hal ini bisa mempengaruhi hasil injeksi anestesia anda.
beberapa hal diatas bukan bermaksud menggurui teman sejawat, tetapi saya harap hal ini bermanfaat untuk adik2 dokter gigi junior di lapangan nanti. terima kasih, sukses selalu untuk anda,

i love u all......

Tidak ada komentar: