Blog ini dari kami para Dokter Gigi Program Pendidikan Spesialis Periodonsia ( spesialis jaringan penyangga gigi,bedah minor kuratif- estetik rongga mulut,dan dental implant ) Universitas Airlangga Surabaya 2010, Enjoy our blog dan semoga bermanfaat...
Jumat, 26 Februari 2010
( untuk dokter gigi )komparasi bonding : jangan mendewakan the newest dental material
ulasan ini tentang bonding yang saya bandingkan dengan bonding generasi 7 ( single etch) dan konvensional ( etsa asam plus bonding terpisah )
Saran saya jangan terlalu fanatik dengan newest dental material, karena masing2 bahan yang di claim lebih unggul dari lainnya adalah tidak benar 100%, bukankah bahan yang telah ditinggalkan sekarang pada jaman dulu juga digembor gemborkan lebih baik ?
so be carefull guys ....
Tentang etsa generasi 7 , yaitu dengan menggunakan single etch, bila pemakaian tidak sesuai dengan instruksi, tetap saja ia mempunyai kelemahan.
Beberapa teman sejawat telah membuktikan pada bahan yang menggunakan etsa asam dan bonding terpisah malah pada beberapa kasus lebih unggul dibanding dengan bonding generasi 7 ini.
Oleh karena memang tidak bisa dipungkiri bahawa pori yang tercipta melalui etsa asam pada enamel dan menimbulkan mechanical interlocking bahan komposit ke dalam enamel adalah lebih unggul pada beberapa kasus.
So, guys..teliti tentang komposisi the newest dental material dan aplikasikan sesuai petunjuk, dan jangan pernah men dewakan dental material terbaru, karena bersamaan dengan waktu ia akan menjadi dental material yang kuno bersamaan dengan ditemukannya dental material yang lebih baru lagi....
so pilihan di tangan sejawat semua....
good luck...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Setahu saya, bonding non etch memiliki kelebihan khususnya untuk perlekatan kepada dentin.
Dentin terdiri dari tubulus berisi mineral dengan "kerangka" kolagen.
Pada proses etsa asam, mineral larut, kolagen di dentin mengalami kolaps, sehingga pembentukan resin tag jadi terganggu karena terhalang kolagen yang kolaps ini.
Pada tehnik bonding dengan non-etch, bagian yang melakukan etsa setelah reaksi kimia menjadi resin juga, sehingga kolagen tidak kolaps dan resin tag dapat terbentuk baik.
Sebaliknya, di bagian enamel, kemampuan tehnik non etch untuk membuat pori seperti pada tehnik etsa tidak sebaik pada tehnik etch. Sehingga perlekatan ke enamel lebih baik pada tehnik etsa.
Oleh karena itu, tehnik non-etch sebenarnya ditargetkan pada kavitas yang sebagian besar ialah dentin misal : klas V atau defek pada cervikal, gigi sulung.
Overall bisa diumpamakan misalnya :
tehnik etch : ke enamel 97%, ke dentin 70%
tehnik non etch : ke enamel 88%, ke dentin 85%
Jadi ada plus minus...
demikian sepengetahuan saya.
Drg.Andi, Surabaya
oke bang andi, makasih jadi sudah jelas kenapa kadang dan sering terjadi tumpatan selain kriteria yang anda sebutkan tadi bisa sangat lemah menggunakan tehnik non etsa, harusnya memang pabrikan menerangkan hal ini...coba kita teliti apakah ; maaf saya sebut ; merk G-bond , menerangkan hal ini ? saya rasa mereka tidak menerangkan hal ini...trima kasih atas masukannya..nice to meet u in my blog....
wah....wah.... bang. kalo mau tau nilai plus bahan ya silahkan baca di manualnya, tapi kalo mau tau nilai minus bahan ya dari pengalaman pemakaiannya tow. kalo pabrik menjelaskan nilai minusnya yo ra ono sing tuku lah
Posting Komentar